Kalsel,niagaindo.com – Ditreskrimsus Polda Kalimantan Selatan (Kalsel), saat ini masih mendalami kasus salah seorang pengusaha asal Martapura, Kabupaten Banjar, yang mengaku uangnya di Rekening Bank BRI sebesar Rp 1,5 Miliar hilang secara misterius.
Menurut korban H Muhammad, sebagaimana dikutip jejakrekam.com Senin (11/9/2023) mengatakan, pada hari Sabtu malam itu. Ia melakukan transaksi disebuah Anjungan Tunai Mandiri (ATM), namun tidak berhasil. Menurut mesin ATM Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Martapura, Kabupaten Banjar. Uang di rekeningnya sudah mencapai batas limit.
Karena merasa uangnya yang masih tersimpan di rekening, lebih dari Rp1.576.482.000. pada hari Seninnya H Muhammad mendatangi Kantor BRI Martapura, Kabupaten Banjar. Maksud tujuannya mengecek daftar mutasi uang yang ada didalam rekeningnya, yang dikatakan oleh mesin ATM sudah mencapai batas limit itu, larinya kemana saja.
“ Ternyata ada transaksi sebanyak 42 kali yang terjadi, antara jam 03.04 WIB dinihari, hingga jam 08.16 WIB pagi. Dengan nominal transfer bervariatif, dari Rp5 juta hingga Rp200 juta,” kata korban H Muhammad, menambahkan. Dari hal ini menimbulkan kecurigaan H Muhammad, karena. Secara nominal transaksi limit di rekening milik H Muhammad ini hanya sebatas Rp500 juta.
Menurut H Muhammad, terkait raib uangnnya lebih dari Rp 1,5 Miliar itu, ada dua kejanggalan, 1 (pertama), dalam transaksi pengeluaran uang dari rekeningnya tidak ada notifikasi pemberitahuan, pada dirinya, baik melalui SMS banking, maupun email. Kejanggalan ke 2 (dua), nominal transaksi tidak dikenal itu bisa dilakukan tiga kali lipat dari limit yang telah ditentukan Rp500 juta.
Haji Muhammad, adalah nasabah BRI Cabang Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Ia berdomisili di Martapura, Kabupaten Banjar. Dalam keterangannya juga menjelaskan, tentang hasil laporannya pada pihak BnkBRI, terkait dengan uangnya yang raibnya sebesar Rp1.576.482.000 bahwa pihak Bank tidak mau menggantinya.
“ Menurut pihak BRI, diduga kuat raibnya uang direkening milik Haji Muhammad itu terjadi, karena korban kejahatan hacker, melalui online atau social engineering,” kata Haji Muhammad. Namun alasan pihak Bank tersebut tidak diterima oleh Haji Muhammad. Alasannya, ” Jika kena hacker. Aplikasi (mobil banking) terjadi error, dan tidak dapat digunakan,” jelas Haji Muhammad.
Sehari setelah kasus ini viral, Pimpinan Kantor Cabang BRI Kadangan, I Nengah Budi Harsana, mengeluarkan keterangan resmi. Mereka menyimpulkan, peristiwa itu bukan kelalaian pihak bank, melainkan akibat kelalaian nasabah itu sendiri. Dari itu Bank BRI menyatakan tidak bertanggung jawab atas raibnya duit nasabah tersebut. “ H Muhammad telah menjadi korban penipuan secara online,” kata I Nengah Budi Harsana.
“ BRI senantiasa mengimbau nasabah agar lebih berhati-hati dan tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi tidak resmi, dan tidak memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan, nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP melalui saluran, tautan atau website dengan sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” jelas I Nengah Budi Harsana. (***)