Jakarta,niagaindo.com – Salah-satu dari 605 Taruna terbaik yang diwisuda oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM), Yasonna H. Laoly. Dia bernama Mobyarta hadiarsa.S.T. Anak pertama pasangan Ir M Basuki Adiarsa.S.Hut (Ayah) dan Yulyaniza SE (Ibu). Cucu pertama, dari H. R. Ridwan Agus, Depati. Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dari Provinsi Jambi.
Sebayak 605 orang Taruna dari berbagai disiplin ilmu Poltekip (Politeknik Ilmu Pemasarakaan) dan Poltekim (Politeknik Ilmu Manajemen), Rabu kemarin (6/12/2023) diwisuda oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM), Yasonna H. Laoly, di Gedung Kaartini, Jakarta.
Menurut Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM (BPSDM), Iwan Kurniawan. Prosesi wisuda Taruna Diploma IV ini merupakan puncak kegiatan belajar mengajar, selama empat tahun. Untuk wisuda Poltekip kali ini, merupakan Angkatan Ke-54 dan Poltekim Angkatan Ke-22.
Untuk Taruna Poltekip yang diwisuda, sebanyak 310 orang, dan 295 orang dari Poltekim. Lulusan dari Poltekip yang diwisuda itu, telah selesai mengikuti Program Studi (Prodi) Manajemen, sebanyak 117 orang, dan Studi Teknik Pemasyarakatan, sebanyak 96 orang, dan 97 orang ikut dalam Studi Bimbingan Kemasyarakatan.
Untuk Taruna Poltekim yang diwisuda itu sebanyak 295 orang. Mereka telah selesai mengikuti Program Studi Manajemen Teknologi Keimigrasian, sebanyak 42 orang, dan 89 orang dari Studi Administrasi Keimigrasian, sedangka 164 orang linnya dari Studi Hukum Keimigrasian. Hal ini ijelaskan Kepala Badan Pengembangan SDM, Iwan Kurniawan.
Dalam puncak acara yang berlangsung di Gedung Kartini, Jakarta, ketika itu. Para Taruna lulusan dari Poltekip dan Poltekim diwisuda oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM), Yasonna H. Laoly, dan Rektor yang terkait. Yasonna juga menegaskan, para lulusan Poltekip dan Poltekim tahun 2023 harus siap ditempatkan di mana saja, dalam wilayah Indonesia.
” Lulusan Poltekip Angkatan Ke-54 dan Poltekim Angkatan Ke-22 yang diwisuda pada tahun 2023 ini diharapkan mampu menjadi contoh yang terbaik, demi membawa nama kementerian ini menjadi lebih baik dan bisa memberikan legacy bagi Kementerian Hukum dan HAM,” kata Yasonna, dalam acara wissuda itu.
Untuk itu, yang perlu diperhatikan intelligence (kecerdasan), ke-dua Energy/The Power to Work, dan yang ke-tiga Integrity (integritas). Integritas dianggap penting dan utama. “ Dalam integritas harus ada kejujuran, kalau tidak punya integritas, mungkin bisa menimbulkan daya rusak yang besar,” kata Yasonna.
” Saudara-saudara sebagai aparatur sipil negara (ASN) adalah pelayan dan abdi bangsa, bukan bos bangsa, bukan bos rakyat. Tinggalkan kultur feodal di dalam melakukan pelayanan kepada public, karena saudara adalah pelayan rakyat,” kata Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum-HAM), Yasonna H. Laoly. (Djohan)*