Niagaindo.com, Jambi – Dalam rangka meningkatkan pelayanan kebutuhan bahan Pangan, berupa Beras. Perum Bulog, selayaknya memberikan fasilitas media Online. Agar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat ikut serta membeli Beras SPHP melalui COD, untuk kebutuhan rakyat papan bawah yang ada dilingkungan Rukun Tetangga (RT).
Menurut Ketua Kamar Dagang Dan Industri (KADIN) Provinsi Jambi H.Usman Sulaiaman, ketika dihubungi oleh awak media ini, Jum’at 23 Agustus 2024, di ruang kerjanya mengatakan. Terobosan membuka Media Online, membeli Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) via Cash On Delivery (COD), atau pembayaran dilakukan saat barang diterima oleh konsumen, sangat bearti.
Penting untuk pemerataan. Karena yang diterapkan oleh Mitra Bulog dalam penjualan Beras SPHP melalui Media Online, harus mendownload Driver PT.BKL terlebih dahulu, dan hal ini dianggap tabu, untuk kalangan masyarakat papan bawah. Karena programnya jauh berbeda dengan Sistem COD yang diterapkan oleh shopee yang sudah Profesional dalam pelayanan penjualan barang di Indonesia.
Ketua KADIN Provinsi Jambi juga mensinyalir, adanya indikasi pengepulan Beras SPHP dari Perum Bulog yang berada di sejumlah Gudang milik Mitra Perum Bulog, untuk di oplos dengan jenis Beras lainnya, hingga dijual dengan harga tinggi. Karena Beras SPHP terdapat dua jenis, dari Vietnam dan Thailand. Sedangkan Beras dari Vietnam, berasnya rasa pulen, dan Beras dari Thailand agak keras.
Pihak bagian pelayanan penjualan Beras SPHP yang merupakan mitra Perum Bulog Jambi, dalam hal ini adalah PT.BKL, saat di tanya oleh yang akan membeli Beras SPHP, melalui COD itu menjelaskan. “ Untuk sistem pembayaran pembelian Beras SPHP harus lewat Aplikasi PT.BKL. Nah sekaraang Kakak udah punya Aplikasi itu apa belum,” katanya.
Pada hari Sabtu pagi, 24 Agustus 2024, pembeli, kita sebut saja namanya Bambang, ketika itu sempat bertanya, Kalau bisa COD, saya mau. Kalau pakai Aplikasi, saya tidak bisa. Kemudian dijawab oleh pihak bagian pelayanan penjualan Beras SPHP yang merupakan mitra Perum Bulog Jambi, dalam hal ini adalah PT.BKL. Kalau gak mau ya uda kak, katanya kepada Bambang.
Menurut keterangan yang dihimpun awak media ini menyebutkan, bahwa. Bambang ingin membeli Beras SPHP dari mitra Perum Bulog Jambi (PT.BKL), sebanyak 10 karung, ukuran berat 5 Kg per karungnya. Harga telah disepakati Rp 50.000 dalam per karungnya. Maksud tujuan si pembeli, Beras yang akan dibelinya itu, untuk di jualnya lagi pada masyarakat di lingkungan RT (Rukun Tetangganya).
“ Maksud tujuan saya, sebagai pengusaha/ pedagang kecil. Dengan membeli beras SPHP, program dari dari Pemerintah itu, dapat memudahkan masyarakat kecil yang ada disekitar Rukun Tetangga, membeli Beras, utuk kebutuhan mereka sehari-hari, dan keuntungnya sebesar Rp 13.000/ karung, merupakan jadi keuntungannya, untuk menambah kebutuhan hidup keluarganya,” kata Bambang.
Untuk itu Bambang, berharap. Ketua KADIN Provinsi Jambi dan Gubernur Provinsi Jambi dapat untuk memperjuangkan, agar Perum Bulog Jambi dapat menyediakan fasilitas Media Online, dalam penjualan Beras SPHP, dan pembayarannya bisa melalui COD. Guna memenuhi kepentingan pedagang kecil dan UMKM.
Menurut Bambang, fasilitas yang diberikan oleh Perum Bulog, kepada mitranya selama ini dinilai masih belum menyentuh Pedagang Kecil yang ada di lingkungan kelurahan, untuk kebutuhan rakyat setempat. Diantaranya Beras SPHP yang hanya tersedia di tempat khusus, seperti Pasar Modr dan Swalayan, serta agen yang ditunjuk, sebagai mitra Bulog.
Dari itu tidak khayal lagi, sering terjadinya Kenaikan harga beras, hingga terjadinya kelangkaan Beras murah, seperti SPHP yang hilang dari peredaran pangsa pasar. Termasuk Minyak Goreng dan Gula pasir dan akhirnya Perum Bulog mengadakan oprasi pasar. Dengan membuat rakyat ber-antrian menunggu giliran untuk membeli dua karung beras, ukuran 10 Kg. Hal ini terkesan, Bulog jadi Dewa penyelamat.
Ketua DPRD Provinsi Jambi, dari Fraksi Partai PDIP Edi Purwanto pernah meminta, agar Pemerintah Jambi dapat mengidentifikasi daerah yang menjadi cadangan penghasil Beras. Misalnya Kerinci, Sungai penuh, Rantau rasau. Agar kedaulatan pangan, ketahanan pangan Beras di provinsi, tidak bergantung pada harga Beras yang didatangkan dari tempat lainnya.
” Political will pemerintah, pada posisi ini harus di lakukan. Diperkirakan, pada semester II atau pada bulan Juli sampai Desember 2024 produksi gabah akan menurun, kenaikan harga Beras kemungkinan akan dimanfaatkan oleh Distributor. Untuk itu dinas terkait harus berjibaku, untuk mengambil kebijakan dan langkah-langkah strategis yang konkrit, dalam mempertahankan harga Beras,” kata Edi Purwanto.
Sebelumnya, masyarakat masih bisa beli Beras SPHP dengan harga Rp10.900/ 54.500. Saat ini sudah dibanderol dengan harga Rp12.600 per kilogram (kg), atau Rp 63.000 untuk Beras SPHP, kemasan 5 kg. Sedangkan harga beras Belido/ King, per kilonya saat ini di warung lingkungan Rukun Tetangga sudah dihargakan Rp 17.000.
Menurut Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi, penyaluran beras SPHP kepada Distributor, telah dihentikan kontraknya, belum menerima kontrak baru. Kalaupun masih ada Beras SPHP yang dijual oleh Distributor, mungkin itu sisa dari kontrak yang lama. Selain itu, Bulog masih menyalurkan Beras SPHP melalui Pasar tradisional, pasar modern dan tokoh ritel.
Pelaksana tugas Sestama Bapanas Sarwo Edhy, dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, pada tanggal 25 Maret 2024 mengatakan. Realisasi penyaluran beras SPHP per 22 Maret 2024 tercatat sebesar 504.558 ton. Wilayah penyaluran terbesar di Kanwil DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
“ Dari angka itu, sebanyak 44% beras SPHP digelontorkan ke distributor, ke pengecer sebanyak 51,4%, Satgas Bulog 4%, Pemda 1%, dan BUMN sekitar 0,30%. Sekitar 19.937 ton diantaranya disalurkan lewat ritel modern. “Mudah-mudahan beras SPHP ini dapat membantu penurunan harga beras,” kata Sarwo.(Redaksi)*