Niagaindo.com, Jambi – Pada hari Rabu Sore kemarin, (11/09/2024). Di lapangan Kantor Gubernur Jambi, mengadakan acara Festival, memamerkan aneka busana pakayan pria dan wanita hasil Tenun dan Batik anak Jambi.
Menurut Sri Argunaini, selaku Ketua Pelaksana kegiatan itu mengatakan. Festival semacam itu sering dilalukan oleh asosiasi perancang dan pengusaha model di Jambi. Diperagakan oleh Para Pelajar SMA , dan SMK Kota Jambi.
Hal ini dilakukan, dalam rangkan untuk menumbuh kembangkan bakat seni desain untuk merancang mode busana khas dari Provinsi Jambi, dan untuk menjaga serta melestarikan seni budaya menenun kain “ Songket, “ dan kerajinan busana “ Batik” Jambi.
Sri Argunaini juga menjelaskan, seni desainer busana ini di ikuti tim penggerak PKK, Ikatan wanita perbankan, Dewan kerajinan nasional daerah (Dekranasda), dan dari tim Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW), Komunitas Ibu cerdas Indonesia, dan pengrajin dari anak-anak disabilitas Jambi.
“ Maksud tujuan dari kegiatan Festival ini, untuk mempromosikan batik khas Jambi, meningkatkan penjualan batik khas Jambi, dan busana hasil tenun khas Jambi. Serta mendorong dan meningkatkan semangat para pengrajin, dan meningkatkan perekonomian pengrajin,” kata Sri Argunaini.
Dalam kegiatan Festival itu, turut hadir Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jambi, Hj. Hesti Haris, SE. Ia juga berpesan, dan menghimbau kepada para pengrajin provinsi Jambi, untuk mempertahankan hak ciptanya, para desainer mengurus Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), biar dapat surat pengakuan hak karya pengrajin, dari UNESCO.
“ Saat ini, kita tidak bisa lagi menyebut kain Songket Jambi, melainkan kain tenun Jambi. Karena, nama Songket itu sudah menjadi milik negara Malaysia, yang ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 2021. Karena kita terlambat mendaftarkan hak karya cipta, atas nama kain Songket Jambi ke HAKI. Dari itu kini kita hanya bisa menggunakan nama kain tenun, nama kain Songket sudah diklaim oleh negara lain,” ucap Ketua Dekranasda Jambi, Hj. Hesti Haris, SE.(Adv)*