Niagaindo.com, Jambi – Pengaturan transfortasi angkutan batubara, oleh Dinas instansi terkait di Jambi, perlu ditingkatkan. Agar tidak menghambat, pengguna jalan umum lainnya. Ungkapkan ini ditegaskan Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S. Sos, MH.
Gubernur Jambi mengatakan hal itu, dalam upacara Hari Perhubungan Nasional, hari Selasa (17/09/ 2024), di lapangan Kantor Gubernur Jambi. Hadir pada upacara tersebut, pejabat Dinas Perhubungan , ASN, dan para Kepala OPD Lingkup pemerintah Provinsi Jambi.
Peningkatan pengawasan dan pengaturan transfortasi angkutan batubara dianggap penting dilakukan, karena ada indikasi manipulasi jumlah tonase yang dibawa oleh truk batubara, yang semesinya hanya untuk 8 ton, nyatanya yang dimuat sampai 12,5 hingga 15 ton.
Kendaraan truk yang melebihi Kapasitas tonase barang yang diangkutnya, selain dapat merusak dari kendaraan itu sendiri, juga dapat mempercepat jangka waktu ketahanan jalan, dari jadwal yang telah ditentukan, serta dapat mengancam keselamatan pengguna jalan umum lainnya.
Sejak tanggal 2 Januari 2024, Al Haris telah menerbitkan Surat Intruksi gubernur (Ingub) nomor : 1/INGUB/DISHUB/2024. Intinya menghimbau kepada Aparatur terkait lainnya, untuk dapat turut serta membantu menertibkan arus Transportasi kendaraan Batubara yang beroprasi di Jambi.
Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S. Sos, MH, di hadapan para pejabat, Dinas Perhubungan, ASN, dan para Kepala OPD di lingkup pemerintah Provinsi Jambi, dalam Hari Perhubungan Nasional, secara tegas mengatakan. Bahwa, pengawasan transfortasi angkutan batubara masih sangat lemah.
Untuk itu, Gubernur Jambi Al Haris menghimbau pada semua elemen, baik insan Perhubungan, Polisi Lalu Lintas, Satpol PP, untuk dapat meningkatkan pengawasan, terhadap transportasi batubara, untuk tetap menggunakan jalan sungai Batanghari. Sementara jalan khususnya masih penyelesaian.
Komitmen ini penting dilakukan, demi menciptakan keselamatan bagi para pengemudi, juga bagi masyarakat pengguna jalan umum. Agar tercipta rasa aman, nyaman, bagi para pengguna jalan darat lainnya. Rasa ketidaknyamanan dalam bertransportasi, tentunya akan menimbulkan dampak negatif.
“ Kalau semua pihak berkomitmen, pemilik tambang berkomitmen, Petugas di jalan berkomitmen, Pengemudi truk angkutan batubara juga berkomitmen, saya yakin dan percaya, penggunanan jalan oleh masyarakat akan berjalan lancar, dan kemacetan tidak akan terjadi. (Adv)*