Niagaindo.com, Jambi- Berbagai isu buruk, yang menyudutkan Pemda Provinsi (Pemvrop) Jambi, akhir- akhir ini terlihat semangkin marak. Contoh semisalnya kabar yang di hembuskan tentang Kas keuangan Pemvrop Jambi mengalami “ Defisit,” (kekurangan dalam jumlah tertentu). Padahal, pihak yang berkompoten, seperti BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) belum melakukan pemeriksaan.
Hal itu diungkapkan oleh Pjs Gubernur Jambi Sudirman, dalam menanggapi pertanyaan wartawan saat se-usai menghadiri pelantikan dan pengukuhan DPK (Daftar Pemilih Khusus) Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAP TK) Senin (11/11/2024) di Kabupaten Muaro Jambi. “ Isu itu tidak jelas asal usulnya, desas-desus itu seperti kabar angin, tidak terjamin kebenarannya,” jelas Sudirman.
Pemaknaan dari defisit tidak seperti itu. Menurut Pjs Gubernur Jambi Sudirman yang sebelumnya juga menjabat sebagai Setda Pemda Provinsi Jambi, “ Kalau penganggaran belanjanya masih bisa tertutupi dengan pendapatan, berarti tidak defisit,” kata Sudirman. Alasanya, antara anggaran belanja dengan pendapatan masih berimbang. Dari itu, artinya Pemprov Jambi tidak mengalami defisit anggaran. Kalau dikatakan Pemda Provinsi Jambi mengalami defisit, Faktanya dari mana …? tanya Sudirman.
“ Pemprov Jambi bisa dikatakan defisit, apabila pihak yang berkompoten, mislanya dari BPK (Badan Pengawas Keuangan) telah melakukan audit, terhadap keuangan Pemprov Jambi. Sungguh Aneh-ya, BPK belum mengaudit, tetapi pihak yang tidak mengerti menyebarkan isu Pemprov Jambi mengalami defisit. Padahal, sampai saat ini BPK belum mengaudit besaran defisit yang dialami pemda Provinsi Jambi,” jelas Sudirman pada wartawan.
“ Tiga tahun terakhir 2023, kita (Pemprov Jambi) selalu ada Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA ), yaitu selisih antara defisit anggaran dengan pembiayaan netto,” kata Sudirman menambahkan. Pada dua tahun lalu (2021-2022) Anggaran Pemprov Jambi mencapai 600 miliar. SILPA yang kecil itu terjadi pada tahun kemarin 2023, sekitaran 60 milliar. Dari itu, dimana ada defisit…?, tanya Sudirman. “ SILPA terjadi selama tiga tahun, kooook dibilang defisit, aneh memang, katanya.(Redaksi)*