Niagaindo.com, Jambi- Pembangunan Kawasan Ekonomi di Pelabuhan Ujung Jabung, perlu mendapat prioritas dari Pemprov Jambi, guna peningkatan Indeks Daya Saing (IDS) dengan Daerah lain. Mengingat IDS Jambi dinilai masih rendah, dibawah rata-rata 3,44 skor dari tingkat nasional.
Dengan fokus pada sektor percepatan pembangunan jalan dan Jembatan Sungai Rambut, mendorong peningkatan pengembangan kawasan industri, serta hilirisasi komoditas, terutama di sektor pertanian, melalui pengembangan Pembangunan Kawasan Pelabuhan Ujung Jabung yang perlu di tindak lanjuti.
Dr. M. Ridwansyah, S.E., M.Sc. Dosen Ekonomi Pembangunan, Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Universitas Jambi (Unja), juga Ketua Pusat Unggulan Iptek Perencanaan Bisinis dan Lingkungan (PUI – PT. PEBIDL), dalam wawancara khusus dengan awak media ini di Jambi, Rabu 13 Nopember 2024 menegaskan. Indeks, merupakan sebuah indikator yang mengukur perkembangan daya saing ekonomi dari suatu daerah.
Lebih jauh Ridwansyah memaparkan, dengan dibangunnya Jembatan Sungai Rambut, meningkatkan Pembangunan di Dermaga Pelabuhan Ujung Jabung yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, tentu akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Pemda Provinsi Jambi. “ Berdasarkan analisis dari penelitian PUI – PT. PEBIDL, dengan Peningkatan infrastruktur Jalan, Jembatan, Dermaga yang ada di Ujung jabung. Arus transportasi Ekspor dan Impor angkutan laut dari daerah setempat, tertumpu pada pelabuhan Ujung Jabung, tidak menggunakan Dermaga pelabuhan diluar Jambi.
Dicontohkan pada Dermaga Pelabuhan yang ada di Talang Duku (TD) Jambi, masih terkendala dengan keterbatasan kapasitas, biaya logistik di Pelabuhan TD juga jauh lebih mahal dibandingkan pelabuhan lainnya, di luar Jambi. Dari 100 % ekspor/ Impor yang ada di Jambi, hanya 45,24% sebagai pengguna Pelabuhan TD. Sedangkan sisanya 54,76% untuk produksi ekspor komoditas lainnya, masih melalui Dermaga pelabuhan di luar Jambi.
Menurut Ketua PUI- PT. PEBIDL. Mahal tarif pelayaran di Pelabuhan TD mencapai 5.900 USD per kontainer, tiga kali lipat lebih mahal dibandingkan biaya Pelabuhan di luar Jambi. Berkisar antara 2.000 hingga 3.000 USD per kontainer, bisa jadi karena jauhnya jarak tempuh dari Dermaga pelabuhan TD, menuju ambang luar mencapai 24 jam. Sedangkan posisi keberadaan Dermaga pelabuhan Ujung Jabung, sudah berada di ambang luar laut lepas Provinsi Jambi.
Tahun 2025 mendatang, Pemda Provinsi Jambi diharapkan fokus pada sektor pembangunan jalan dan Jembatan Sungai Rambut, guna mendorong peningkatan pengembangan ekspor industri, serta hilirisasi komoditas di sektor pertanian, dan lain sebagainya. Seperti buah Pianang, Kayu Manis, Tea dan Kopra , serta biji Kopi, buah Kelapa Sawit. Guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi, memperluas peluang kerja. Dengan melalui Peningkatan infrastruktur dimaksud, diharapkan dapat memberikan dampak langsung terhadap aksesibilitas dan efisiensi distribusi komoditi hasil pertanian Jambi.
Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD), membentuk Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan (IDSDB), untuk mengakselerasi dan melihat capaian daya saing dalam pembangunan di daerah. untuk IDSDB Jambi masih menduduki pada posisi peringkat ke 5. Peringkat (1) Yogyakarta; (2) Kalimantan Barat; (3) Bali; (4) Kep Bangka Belitung. Namun demikian, KPPOD, IDSDB berpendapat, Jambi memiliki potensi besar untuk meningkatkan posisinya, melalui langkah strategis.
Untuk itu, Pemprov Jambi perlu memperhatikan kebijakan tentang ; 1) Kualitas pembangunan bidang Infrastruktur ; 2) Kebijakan Ekonomi dan Investasi; 3) Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM); 4) Tata Kelola dan Kepemimpinan; dan 5) Inovasi dan Pengembangan Teknologi. Capaian pada skor indeks ini dapat memberikan gambaran, tentang aspek yang dipengaruhi oleh pemerintah, 1. Kinerja pemerintah daerah dalam hal tata kelola yang baik, 2. Transparansi, dan 3. Efektivitas yang dapat mencerminkan daya saing suatu daerah, kata Dr. M. Ridwansyah, S.E., M.Sc.(Redaksi)*