Niagaindo.com, Jambi- Kedua pasangan calon (paslon) Gubernur dan wakil Gubernur Jambi Romi Hariyanto-Sudirman dan Al Haris-Abdullah Sani menyatakan sepakat, untuk menghentikan jadwal debat publik ketiga hari Rabu, 20 November 2024.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi, Fahrul Rozi di Kantor KPU Jambi Sabtu, 16 November 2024 dalam keterangannya menjelaskan. Penghentikan jadwal debat publik yang ketiga itu diajukan oleh kedua paslon, pada tanggal 15 November 2024.
Dari Surat usulan yang telah disepakati oleh kedua paslon tersebut, KPU bersama Bawaslu, Polda Jambi, dan Korem Jambi melakukan pembahasan, dan akhirnya pelaksanaan debat terbuka ketiga untuk paslon Gubernur- wakil Gubernur itu dinyatakan sepakat, untuk dibatalkan.
Ketua Bawaslu Provinsi Jambi Indra Tritusian, S.Pd juga mengatakan, secara regulasi memang tidak ada aturan yang dilanggar. Karena, menurut aturan debat terbuka dari Paslon Gubernur-wakil Gubernur, dan Paslon Walikota- wakil Walikota, Paslon Bupati- wakil Bupati dapat dilaksanakan debat terbuka/ debat publik maksimal tiga kali dapat digelar. Kalaupun kurang dari tiga kali, tidak melanggar ketentuan.
Sebelumnya, pada hari Kamis 12 Nopember 2024. Sejumlah Aktivis asal Jambi melakukan Aksi unjuk rasa, demo Keistana Negara dan Kemabes Polri di Jakarta. Dalam sepanduk dan orasinya para pendemo itu menyatakan, “ Tolak calon Gubernur Jambi yang teridikasi Amoral.”
Penyebabnya belum diketahui secara pasti, yang dimaksud oleh para pendemo, tentang calon Gubernur Jambi yang dikatakan teridikasi Amoral itu siapa. Hal ini terkesan masih penuh mistery, karena belum ada keterangan resmi dari Aparat Kepolisian. Tentang siapa pelau dan siapa korban, serta siapa yang merasa dirugikan.
Terkait dengan isu “ Tolak calon Gubernur Jambi yang teridikasi Amoral ” yang digaungkan dalam aksi demo di Jakarta, oleh aktivis asal Jambi tersebut. Telah menimbulkan dampak peralihan dukungan suara dari paslon nomor urut 2, Al Haris-Abdullah Sani Kepaslon nomor urut 1, Romi Hariyanto-Sudirman.
Peralihan dukungan suara itu tergabung dari 30 kelompok paguyuban jawa. Diantaranya mengaku dari komunitas tradisional Kuda Lumping, WM Kota Jambi, PKKM/Madura, dan PKK/Pacitan, paguyuban Sragen, Sambung Roso, Magelang, Blora, Pati, Madiun, Reog Ponorogo, komunitas Gunung Kidul, dan Yogyakarta, Banjarnegara, Banyumas, Jawa Sumatera, paguyuban Tirtomoyo Bersatu, Pinang Masak, Ndolapak Kuto, Wonogiri, Jamjeng, Sido Arum Jaya, Keluarga Bakso, Sumber Mas, Jamu Gendong, dan BPJ-1 (Berkat Persatuan Pejengkolan).
Sesepuh tokoh Jawa yang ada di Jambi, seperti Priyo Setiono, Samnun, Nino Guritno yang diwakilkan putranya Manggolo, dalam ikrarnya mengajak 30 kelompok paguyuban jawa, untuk berpaling, kepaslon nomor urut 1, Romi-Sudirman. Alasannya dalam bahasa jawa “ rawe-rawe rantas, malang-malang putung . ” (Redaksi)*