Niagaindo.com, Jambi- Menteri Perancanan pembangunan nasional (kepala Bappenas) Rachmat Pambudy, hari Minggu 24 November 2024meninjau lokasi pembangunan museum Candi Muaro Jambi yang ditetapkan oleh Pemerintah, sebagai Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN).
Kunjungan kepala Bappenas Rachmat Pambudy ke KCBN itu didampingi Gubenur Jambi, Dr. H. Al Haris, S.Sos., M.H, Sekda Provinsi Jambi, Kepala BPK Wilayah V Jambi, Kadis Kominfo, dan Karo Administrasi, Ketua PKK Provinsi Jambi.
Menurut kepala Bappenas Rachmat Pambudy, kunjungan kerja itu dilakukan, terkait usulan dari Gubernur Jambi Al Haris, untuk menjadikan Candi Muaro Jambi, sebagai Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN).
Untuk rencana pembanguna Candi Muaro Jambi tersebut, akan didanai dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) yang bernilai ratusan milliar rupiah. Saat ini ada dua candi yang sedang dalam tahap pemugaran yakni, Candi Kotomahligai dan Candi Parit Duku.
Gubenur Jambi, Dr. H. Al Haris, S.Sos., M.H, dalam keterangannya juga menyelaskan pada awak media ini. Kehadiran Menteri Bappenas di kawasan percandian ini diharapkan dapat mendukung, untuk meneruskan pembangunan Candi Muaro Jambi yang akan dijadikan Cagar Budaya Nasional
Sebelum memasuki lokasi pemugaran Candi Muaro Jambi, Menteri Bappenas, Gubernur Al Haris beserta rombongan, terlebih dahulu mengenakan safety untuk menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Candi Muaro Jambi adalah kompleks percandian, peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu yang dibangun pada abad ke-7 hingga ke-12 Masehi. Kompleks ini merupakan salah satu situs warisan dunia UNESCO dan cagar budaya Indonesia yang perlu dilestarikan.
Keberadaan Candi ini pertama diketahui oleh tentara Inggris, bernama SC Crooke. Letak Candi ini di Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, di tepi Sungai Batanghari. Luas wilayah Candi mencapai 3.9821 hektare, atau 8 kali lipat dari Candi Borobudur, merupakan Candi terluas di Asia Tenggara.
Keberadaan Candi Muaro Jambi ini sudah di daftarkan sebagai candi bersejarah dan warisan dunia di United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) yang merupakan lembaga internasional yang didirikan pada tahun 1945 di bawah naungan PBB.
Di Candi Muaro Jambi hingga sekarang masih dipercayai oleh masyarakat setempat, punya mitos. Di sekitaran candi ini, terdapat Air Sumur Penirtaan. Masyarakat sekitar mempercayai jika mencuci muka di sumur tersebut, maka bisa awet muda.
Masyarakat setempat ada yang mengatakan, Perairan yang ada di kawasan Candi ini berasal dari Telago Rajo. Dulunya, telaga tersebut dijadikan tempat pemandian bangsawan/ keluarga kerajaan. Jarak antara candi dan telaga kurang lebih 100 meter dari sebelah tenggara.
Sampai sekarang, candi ini masih terus dilakukan pemugaran oleh beberapa peneliti. Candi Muaro Jambi terbuka untuk dikunjungi oleh masyarakat umum, sebagai destinasi wisata budaya di Jambi. Candi Muaro Jambi ini, dikelilingi delapan (8) desa, 1.Desa Muara Jambi, 2. Desa Danau Lamo, 3. Desa Dusun Baru, 4. Desa Kemingking Luar, 5. Desa Kemingking Dalam, 6. Desa Dusun Mudo ,7. Desa Teluk Jambu, 8. Desa Tebat Patah.(Redaksi)*